TOP 8 MASTER CHEF INDONESIA 2

Setelah mengetahui bahwa Baguzt dan Opik ada di Black Team, entah mengapa saya menjadi lebih semangat dalam menjalani challenge yang ada. Padahal setiap saat bisa saja saya berhadapan dengan mereka dan beresiko terdepak dari jajaran para kontestan… Namun bukan itu yang saya pusingkan! I just want to make our promise come true! We will fight to the final.

Hari itu ketegangan nampak di setiap wajah para kontestan… entahlah! Apakah pengaruh dari tekanan kompetisi atau dari kehadiran black team. Settingan gallery agak berbeda kali ini. Podium para Chef Master didekor dengan suasana pantai. Spontan saya berpikir bahwa seafood adalah bahan utama yang harus diolah… ternyata benar. Kita harus mengolah ikan kakap merah menjadi 2 hidangan…. betul sekali…. 2 hidangan.

Chef Juna menunjukkan bagaimana cara mem- fillet ikan yang benar kepada kami dan selanjutnya kami dipersilahkan untuk mulai mengolahnya. 2 hidangan yang akan saya buat adalah Pan Fried Snapper with Walnuts dan Snapper Salad. I choose them karena saya teringat bahwa saya pernah membaca resep tersebut di buku khusus makanan sea food. Pada saat memasak, saya sedikit kewalahan karena saya belum pernah memasak ini dan saya hanya mengandalkan ingatan tentang resep tersebut… All I know is just, it looks good on book 🙂

Setelah waktu memasak habis, nama saya pun di panggil untuk dicicipi. Saya berdoa bahwa rasanya enak… tetapi sayang sekali, meskipun idenya bagus, tetapi eksekusinya kurang. Saya pun langsung mempersiapkan diri dan hati jika nama saya dipanggil untuk maju ke pressure test…. Lagi-lagi tebakan saya benar… saya, Lutfi dan Hani masuk ke Pressure Test…. Sebelum kami maju ke pressure test, kami melihat pertandingan pemenang challenge ikan kakap ini, Vera dengan seorang prochef muda, Chef Arnold…. Walaupun masih sangat muda, pengalaman beliau luar biasa sekali… UNBELIEVEABLE!!!

Saya mencuri ilmu cara kerja chef Arnold .. Sangat efektif! Beliau bekerja dengan cukup tenang dan dengan speed yang cepat dan stabil… beberapa dari kami sempat berdecak kagum melihat skill yang diperagakan kepada kami… Hasil dari duel ini tidak seperti duel Hani dengan Chef Agus…. karena kali ini dimenangkan oleh chef tamu kita… yaitu chef Arnold. Pelajaran yang saya ambil dari duel itu adalah: konsentrasi, speed, keakuratan, attention to detail, ketenangan dan yang paling penting… to become a great chef we need passion and great mind.

Dengan bekal ilmu itu, saya maju dengan PD menuju ke babak pressure test dimana saya, Lutfi dan Hani akan mengadu skill kami dalam mengolah Seafood Vol Au Vant…Hidangan yang memakai Puff Pastry sebagai ikon, disajikan dengan seafood yang diletakkan ditengah-tengah puff pastry tersebut.

Tantangannya bagaimana membuat tower puff pastrynya berdiri tegak seperti ini (Gambar diambil dari Google)

Bagi saya, hidangan ini membutuhkan keseriusan dan konsentrasi untuk membuatnya. karena kami dituntut untuk bisa menampilkan keindahan dari puff pastrynya disamping rasa yang enak dan tingkat kematangan seafood yang pas. Ketakutan saya terbukti! Setelah memasak, saya menyadari bahwa, Puff pastry yang menjadi perhatian utama dari makanan ini tidak dapat berdiri tegak alias miring…

Apa daya! waktu telah habis dan tidak ada yg bisa saya lakukan untuk memperbaikinya. Untungnya, tingkat kematangan seafoodnya pas. Dan warna puff pastrynya pun sempurna. Ketika ditanya seberapa besar rasa percaya diri saya untuk tetap mampu bertahan di babak ini, dengan lantang saya jawab bahwa saya yakin…. karena masih ada impian yang belum terwujudkan… yaitu bertanding di final bersama 2 trio kentir lainnya :-)… Puji Tuhan! Saya lolos ke babak berikutnya. Akhirnya dinyatakan bahwa Lutfi yang harus meninggalkan kompetisi, we say good bye and good luck to each other… Lutfi, teruslah memasak dan jaga passionmu… someday you will be great!!

And here we are, standing as TOP 8 OF MASTERCHEF INDONESIA